Pena Siswa
Konsultan Pameran Seni Rupa Siswa
Kabar
Diskusi Buku “The Ligthworkers” karya Hannah Brigitta
Hannah Brigitta peserta program remedial menulis sebuah novel “The Lightworkers”. Novel “The Lightworkers” menjadi titik tolak Hannah menciptakan karya seni rupa dan berpameran di Gudskul. Ditulis sejak 2017 hingga 2020, Hannah mencoba menceritakan tentang perempuan indigo bernama Lisa Mahigawa. Diskusi sore sepoi-sepoi di Atelir Ceremai kali ini akan membahas bagaimana proses kreatif Hannah menulis Novel…
Ucok : “Gue Tahu Musik dari Tongkrongan”
Anak muda khususnya pelajar pasti demen musik yang sedang berkembang saat ini. Sebagai pelajar di Jakarta gue juga lumayan ngikutin perkembangan musik khususnya musik underground yang belakangan ini sedang harum-harumnya di kalangan anak sekolahan. Mulai dari band-band yang umurnya cukup muda seperti Feast, The Panturas, Jason Ranti, Efek Rumah Kaca, dan Silampukau. Hingga yang umurnya…
Kamengski : Desain Itu Tribute dan Penghormatan
Sulaiman Said adalah kuncen dibalik brand Kamengski. Said kerap mengkawinkan brand-brand terkenal menjadi sesuatu yang fun dan nyeleneh. Gak takut digugat, justru bagi Said itu menjadi tribute dan semacam penghormatan. Dalam perjalanannya Kamengski pernah booming dengan desain mangkok ayam dipelbagai produknya. Dibalik desainnya Kamengski kerap memparodikan budaya populer menjadi segar dan jenaka. Ngomong-ngomong, jelasin…
KontempoPedia : Kado untuk Kartini
Kado untuk Kartini adalah gelaran seni keramik kontemporer yang diadakan di Galeri Soemardja FSRD ITB tahun 2000. Seniman yang terlibat adalah Cahyadi, Febi Pamungkas S, Rieswandi, Riyanto dan Shevia Firmansyah. Wacana seni rupa ibarat potret buram monopolis interpretasi. “Perbincangan seputar seni keramik selama ini ibarat ”perjuangan kelas” ketika para perupanya “mengambil posisi” terhadap dominasi seni…
Pertemuan Ke Tujuh : Ngobrol Bareng OK Video
Mengapa kita memerlukan medium video sebagai pengantar pesan? Lalu apa yang membedakannya dengan film? “Video itu bentuk lain yang melawan arus wacana film dan televisi,” kata Erbi dari OK Video disela pertemuan ke tujuh Remedial di Gudskul (3/30). Tahun 2003 OK Video hadir menjadi pengumpul video-video di Indonesia. Pernah suatu ketika OK Video mengumpulkan pelbagai…
Pertemuan Ke Enam : Mengenal Puisi Bersama Berto Tukan
Kongres Kodok adalah puisi gubahan Saut Sitompul yang diorkestrakan di pinggir jalan. Saut Sitompul mengajak orang-orang: tukang becak, pejalan kaki, pedagang asongan, penjaja makanan, ibu-ibu dan lainnya untuk saling berbagi bunyi, tawa, senyum dalam deklamasi puisi yang dibawakan Saut Situmpol. Bunyi-bunyian itu ibarat irama latar musik bagi puisi kongres kodok. Saut Sitompul adalah penyair jalanan,…
Pertemuan Ke Lima : Seni Kontemporer Bersama Barto
Everyone I Have Ever Slept With 1963-1995 adalah karya seni kontemporer Tracey Emin. Tahun 1995 karya seni itu dipamerkan. Karya seni itu berupa tenda yang sudah dimodifikasi. Ketika masuk ke dalamnya, kita akan menemui gambaran Tracey Emin bermain memori mengingat dengan siapa saja ia pernah tidur. Tidak semua orang mampu berbicara mengenai pengalamannya di tempat…
Pertemuan Ke empat : Seni Rupa Milenium Bersama Angga Wijaya
Perkembangan seni rupa pasca Orde Baru tidak tercatat dalam buku paket seni di sekolah. Tidak adanya bab khusus mengenai wacana ini menjadikan siswa kering informasi sejarah perkembangan wacana seni rupa pasca Orde Baru. Bagaimana sebetulnya perkembangan seni rupa pasca Orde Baru? Angga Wijaya menyebutnya sebagai “seni rupa milenium”. Seni rupa milenium dalam perkembangannya menghasilkan pelbagai…
Pertemuan Ketiga : Cetak Bareng Grafis Huru Hara
Di Auditorium Gudskul siswa-siswi remedial belajar cetak bersama Grafis Huru Hara (2/3). GHH adalah salah satu kolektif yang ada di Gudskul. GHH dibentuk oleh mahasiswa seni rupa UNJ yang memiliki minat yang sama dalam bidang grafis. Amy dan Asun menjadi pembimbing siswa-siswi belajar cetak grafis sederhana. Asun menjelaskan mengenai 4 teknik seni grafis yaitu cetak…
Pertemuan Kedua : Nongkrong Bareng Komplotan Jakarta 32°C
Peserta remedial 2019 berkesempatan ngobrol bareng Jakarta 32°C salah satu kolektif di Gudskul (12/23). Ibrahim Soetomo yang akrab dipanggil Ibam menjadi pemantik diskusi seputaran Jakarta 32°C, dunia mahasiswa, kolektif seni dan cerita mahasiswa yang bergulat dengan ide sebelum karya ditampilkan di ruang publik. Bagaimana sebetulnya inisiatif-inisiatif mahasiswa dapat berkolaborasi dengan komunitas seni ? Kita bisa…