Berapa lama waktu agar aku bisa seikhlas matahari, yang tulus mencintai bumi hanya dari kejauhan, seperti derai hujan yang tabah dalam membasahi bumi. Aku tak mengerti mengapa ‘cinta harus memiliki’ justru mengkhianati teorinya sendiri. Aku tak mampu lagi berpikir masih adakah rasa yang tersisa? Dan semua yang pernah kita lalui.
Masih adakah sejengkal ruang di hatimu, yang kau biarkan kosong untuk sekadar aku bernapas, agar aku bisa hidup dalam ingatanmu? Dan aku terus saja bertanya-tanya, dan hanya mampu bertanya pada doa.