dongeng pukul 10

dalam malam

ketika ibu kota tidak lagi bersuara

tinggallah kita berdua

tersisa dan semakin suram

 

kita naik bus kota

dari kuningan

sampai ragunan

semakin malam, tak lagi ada suara

 

malam makin merasuk

dingin angin buatan semakin menusuk

menembus tulang rusuk

menebal dan tak pernah suntuk

 

dalam malam

ketika kota dan kata tidak lagi berbicara

tinggallah aku sendiri

mengenang sekian banyak janji caleg dan menteri

 

terbangun juga aku di selipi

kuningan-ragunan cuman mimpi

kau juga tidak asli

cuma tamu yang datang lalu pergi.

 

 

Azka Guzamir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *